Putra INDONESIA asal Pekanbaru Lulus Cum Laude di Amerika

25 Maret 2010
Putra Pekanbaru kembali mengukir prestasi membanggakan di negeri orang. Eka Suhandy Linwood, lulusan SMP Kalam Kudus Pekanbaru, berhasil lulus cum laude dengan nilai IPK 3,9 dari Purdue University di Amerika, Desember 2009 lalu.

Keberhasilan ini memungkinkannya untuk mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 di universitas tersebut.

EKA penyelesaikan pendidikannya di Fakultas Teknil Sipil Purdue University di West Lafayette, Indiana, Amerika. Ia merupakan mahasiswa American Degree Transfer Program di Inti International University College Malaysia, dengan sistem belajar dua tahun di Malaysia, dan dua tahun di Amerika. Karenanya, setelah menyelesaikan dua tahun masa belajar di Malaysia, dia melanjutkan ke Purdue, yang masuk dalam jajaran 10 universitas terbaik di Amerika.

Ia mengaku tidak mudah pada awal kuliah di Amerika. Demikikan juga dengan faktor bahasa yang sedikit terdengar asing, karena cukup lama tinggal di Malaysia. Untunglah ia sangat terbantu dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika (Permias) yang dihubunginya saat akan berangkat ke Amerika. Karenanya, anggota Permiaslah yang menjemputnya saat pertama kali sampai di negara tersebut.

Ketika di Purdue, Eka mengaku sesama pelajar dari Indonesia amat dekat satu sama lainnya, walaupun berasal dari kota dan provinsi yang berbeda di Indonesia. Apalagi, penduduk setempat juga amat ramah dan mudah diajak berkawan, walau gaya bicara mereka terasa agak asing pada awalnya.

Menurut Eka, kampusnya memiliki banyak aktivitas selain belajar. Bahkan, pada waktu liburan musim panas, ia melakukan penelitian selama tiga bulan. Pengalaman tersebut menurutnya sangat berharga untuk pendidikannya, sehingga sampai sekarang ia terus melakukan bersama profesor pembimbing di kampusnya.

Banyak aktivitas dan berkat prestasi yang diraihnya, Eka mulai mendapat beasiswa dari semacam LSM di Amerika saat masih menyelesaikan S1. Walau diakuinya jumlahnya tidak banyak, tapi terasa sangat berarti, mengingat dia adalah orang asing yang sedang belajar di negara orang. Terlebih jika mengingat pelajaran di Fakultas Teknik Sipil bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, berkat ketekunan dan tekad yang kuat ia berhasil mencapai hasil maksimal.

Puncaknya, ketika diwisuda Desember lalu, Eka dinyatakan sebagai lulusan terbaik dari puluhan mahasiswa dari berbagai negara yang diwisuda saat itu. Keberhasilan ini menyebabkan ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan S2 di kampusnya Purdue University. Sekarang ia cuma membayar 1.200 dolar AS per semester, dari dari sekitar 13.000 dolar AS uang kuliah di kampus tersebut.

Sebenarnya, lanjut Eka, sejak masih di Inti dia telah menerima beasiswa. Sebab, sebagai lulusan SMA di Kolej Tuanku Jaafar Malaysia, dia telah mendapat beasiswa 25 persen saat melanjutkan ke Inti.

Pilihan untuk belajar di Inti menurutnya karena saran International Educational Services (IES) Pekanbaru, yang membantunya ketika pertama kali memilih sarana pendidikan di Malaysia setelah menyelesaikan SMP di Pekanbaru. Ketika itu Cindy AC Nelwan, Pimpinan IES menyarakan melanjutkan ke SMA di Kolej Tuanku Jaafar Malaysia.

Menurutnya, setelah merampungkan kuliah di Amerika dan setelah mendapat pengalaman kerja, ia akan kembali ke Indonesia. Hal pertama yang ia lakukan sesampai di Pekanbaru adalah mencari makanan padang, menu favoritnya, serta membantu membesarkan usaha orangtuanya.

‘’Saya tidak mau jadi kacang yang lupa akan kulitnya. Sudah tujuh tahun saya merantau di luar negeri, tapi saya tidak pernah melupakan tanah air tercinta. Apalagi, dalam pelajaran teknik sipil, kadang kita belajar tentang aliran air, sehingga saya sering berpikir tentang masalah di dekat rumah saya di Pekanbaru, yang selalu kebanjiran setiap kali musim hujan,’’ sebutnya.